Kamis, 20 Oktober 2011

14 Nopember Hari Diabetes Sedunia

1. apa itu diabetes ?

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang kita kenal sebagai penyakit kencing manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relative. DM merupakan salah satu penyakit degenerative dengan sifat kronis yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1983, prevalensi DM di Jakarta baru sebesar ,7%; pada tahun 1993 prevalensinya meningkat menjadi 5,7% dan pada tahun 2001 melonjak menjadi 12,8%.


2. Faktor Penyebab penyakit ini


Faktor bibit merupakan penyebab utama timbulnya penyakit diabetes di samping penyebab lain seperti infeksi, kehamilan, dan obat-obatan. Tetapi, meskipun demikian, pada orang dengan bibit diabetes, belumlah menjamin timbulnya penyakit diabetes. Masih mungkin bibit ini tidak menampakkan diri secara nyata sampai akhir hayatnya.

Beberapa faktor yang dapat menyuburkan dan sering merupakan factor perncetus diabetes mellitus adalah :
  • kurang gerak/ malas
  • makanan berlebihan
  • kehamilan
  • kekurangan produksi hormone insulin
  • penyakit hormone yang kerjanya berlawanan dengan insulin.

A. Gejala dan Tanda-Tanda Awal

Adanya penyakit diabetes ini pada awalnya seringkali tidak dirasakan dan tidak disadari oleh penderita.  Beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian ialah :

  1. Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah
  2. Banyak kencing
  3. Banyak minum
  4. gangguan saraf tepi/ kesemutan
  5. gangguan penglihatan
  6. gangguan ereksi
  7. Keputihan
B. Diagnosis
Apabila ditemukan gejala dan tanda-tanda seperti di atas, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk berkonsultasi. Diagnosis diabetes mellitus hanya bisa ditegakkan setelah terbukti dengan pemeriksaan glukosa darag. Pemeriksaan dengan air seni sering kurang dapat dipercaya karena beberapa keadaan dapat menyebabkan negative maupun positif palsu.

 

10 Kesalahpahaman Tentang Diabetes

1. Diabetes bukan penyakit Mematikan – Salah!
Kenyataanya, diabetes adalah global killer, yang menyebabkan kematian jauh lebih banyak daripada kematian akibat HIV/AIDS. Penyakit ini membunuh 3.8 juta orang setahun. Setiap 10 detik seseorang mati akibat dibetes atau yang berkaitan dengan diabetes.

2. Diabetes hanya berdapampak pada negara-ngeara kaya saja – Salah!
Diabetes menyerang semua populasi, tanpa peduli berapa pendapatan populasi tersebut. Jumlah ini terus bertambah. Lebih dari 240 juta orang di dunia saat ini mengidap diabetes. Angka ini akan terus bertambah hingga lebih dari 380 juta pada tahun 2025. Di beberapa Negara di Asia, Timur Tengah, Oceania dan Karibia, diabetes 12-20% populasi terkena diabetes. Pada 2025, 80% kasus diabetes akan terjadi pada negara berpendapatan rendaha dan menengah.


3. Diabetes didanai besar-besaran secara global – Salah!
Offi cial Overseas Development Aid (bantuan resmi luar negeri) untuk sektor kesehatan pada 2002 mencapai USD 2.9 milyar, dan hanya 0.1% saja untuk mendanai SELURUH penyakit tidak menular kronik (non-communicable chronic disease). Sebagian besar dari dana yang USD 2.9 milyar ini untuk mendanani HIV/AIDS. Meskipun diabetes jauh lebih mematikan secara global. Jika dibandingkan dengan HIV/AIDS, dana untuk diabetes hanya didapat dari sebagian kecil dari yang 0.1% dari dana yang tersedia.
Sebagai tambahan, bank duni memberikan USD 4.2 milyar pinjaman untuk dana kesehatan, populasi dan nutrisi antara tahun 1997 dan 2002. Hanya 2.5% dari dana tersebut diberikan untuk penyakit kronik.

4. Diabetes dapat ditangani dengan biaya rendah – Salah!

Perawatan diabetes ongkosnya tinggi dan berpotensi untuk melumpuhkan sistem pemeliharaan kesehatan manapun. Kesempatan pembanganan ekonomi yang ingin diciptakan oleh PBB untuk Negara-negara berkembang tentunya menjadi tergerus akibat dampak masalah diabetes ini.

5. Diabetes hanya berdampak pada lanjut usia saja – Salah!
Kenyataannya, diabetes diderita oleh hamper semua kelompok umur. Saat ini, diperkirakan 246 juta orang antara usia 20 hingga 79 akan terkena diabetes. Pada Negara-negara berkembang diabetes mengenai paling tidak 80 million orang anara usia 40-59.

6. Diabetes didominasi di kalangan pria– Salah!
Faktanya, diabetes dialami baik oleh pria maupun wanita. Malah sedikti lebih banyak dialami oleh kaum wanita. Ini juga meningkat secara dramatis dikalangan usia muda dan populasi tertentu akibat faktor resiko keturunan.

7. Diabetes adalah akibat “gaya hidup” yang tidak sehat– Salah!
Fakir miskin dan anak-anak hanya memiliki pilihan terbatas untuk hidup dalam hal pangan dan pendidikan. Singkatnya mereka terpaksa (atau dipaksa) ber “gaya hidup” tidak sehat akibat kondisi ekonomi dan kurangnya pendidikan.

8. Diabetes tidak dapat dicegah – SALAH
Pernyatan diatas sementara adalah benar untuk kasus diabetes tipe 1, lebih dari 80% of diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan diet sehat, meninglat aktifitas fisik dan mendorong gaya hidup sehat.

9. Diabetes dicegah dengan biaya yang mahal – Salah!
Banyak cara yang murah dan berbiaya rendah untuk mencegah diabetes. Perbaikan lingkungan hidup, perubahan diet dan peningkatan aktifitas fisik dapat mencegah pandemic diabetes.

10. Toh kita semua akan mati, oleh sesuatu sebab – Benar tapi. . .
Kematian memang adalah hal yang tak dapat dielakkan, namun kematian kan tidak harus dialami secara pelan-pelan, menyakitkan atau secara dini. Diabetes menyebabkan 3.8 juta kematian secara global. Dengan kesadaran, pencegahan dan penanganan yang tepat, hal ini dapat kita cegah.


Penutup
Memang penyakit diabetes tidak bisa disembuhkan, kecuali beberapa jenis diabetes. Tetapi dengan kemauan keras, penyakit ini dapat dikendalikan. Dengan berbekal pengetahuan yang cukup, disiplin dan keinginan yang besar, maka penyakit diabetes ini bukan merupakan penyakit yang menakutkan. Ibarat delman, penderita adalah kusir dan diabetes adalah kudanya. Sepanjang pak kusir masih memegang kendalinya, selama itu pula kudanya akan menuruti apa keinginan kusir. Dengan prinsip hidup yang positif, pada akhirnya penyandang DM dapat hidup bahagia bersama diabetes, seperti orang lain berbahagia tanpa diabetes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar